Coretan Di Dinding Kaca

"Memaknai sebuah coretan bukanlah hal yang mudah"

WAWASAN NUSANTARA


Atau dapat disebut Wawasan Nasional Suatu Bangsa.

Tiga faktor wawasan Nusantara:

1.    Bumi atau ruang dimana bangsa hidup
2.    Jiwa, tekad dan semangat manusianya atau rakyatnya
3.    Lingkungan sekitarnya

Teori-teori Kekuasaan

Paham-paham Kekuasaan :
Ø  Paham Macheavelli (Abad XVII) : The Prince , Macheavelli : kekuasaan politik yang besar agar sebuah negara dapat berdiri dengan kokoh.
Ø  Paham Kaisar Napoleon Bonaparte (Abad XVIII) : kekuatan politik harus didampingai oleh kekuatan logistic dan ekonomi nasional.
Ø  Paham Jenderal Clausewitz (Abad XVIII) : Perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain baginya, peperangan adalah sah-sah saja untuk mencapai tujuan nasional suatu bangsa.

Teori-Teori Geopolitik

Berasal dari “geo” atau bumi dan politik yaitu : Kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif kebijaksanaan antara lain sbb :

Pandangan ajaran Rudolf Kjellen (teori organisme), menegaskan bahwa negara adalah    suatu organisme yang dianggap sebagai prinsip dasar. Yang meliputi bidang-bidang, Geopolitik , Ekonomi politik, Demo politik, Sosial politik, dan Krato politik. Ajaran Nicholas J. Spykman (teori daerah batas /rimland) yaitu: Teori wawasan kombinasi yang menggabungkan kekuatan darat, laut dan udara.

Ajaran Wawasan Nasional Indonesia
1.    Paham kekuasaan Bangsa Indonesia.
2.    Geopolitik Indonesia.
3.    Dasar pemikiran wawasan Nasioanal Indonesia.

Latar Belakang Filosofis Wawasan Nusantara

1. Pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila, sbb :
ü Sila ke Tuhanan Yang Maha Esa.
ü Sila ke Manusiaan Yang Adil dan Beradab.
ü Sila Persatuan Indonesia.


Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan nusantara

Geografi maksudnya adalah: wilayah yang tersedia dan terbentuk secara alamiah oleh alam nyata. Fungsi dan pengaruh geografis terhadap sikap dan tata laku negara yang bersangkutan merupakan suatu fenomena yang mutlak diperhitungkan.

Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 menyatakan bahwa bentuk geografis Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau kecil dan besar dengan sifat dan corak tersendiri.

Pemikiran Berdasarkan Aspek Kesejahteraan

Wujud konsep baru dan modern ialah lahirnya Proklamasi Kemerdekaan dan Proklamasi penegakan negara Merdeka.Wilayah Negara Kesatuan RI merupakan warisan kolonial Hindia Belanda dimana batasan wilayah perairan mengalami perubahan – perubahan yang tidak luput dariperjuangan bangsa Indonesia dalam menjaga keutuhan negara kesatuan RI melalui konsepsi Nusantara.

Konsepsi Nusantara yang berlandasakan semangat kekompakan dan mengacu pada konstelasi geografi RI sebagai negara kepulauan dikukuhkan menjadi UU No. 4/Prp tahun 1960, yaitu :
1.        Perairan Indonesia ialah laut wilayah Indonesia beserta perairan
pedalaman Indonesia
2.        Laut wilayah Indonesia ialah jalur laut 12 mil laut
3.        Perairan pedalaman Indonesia ialah semua perairan semua perairan
yang terletak pada sisi dalam dari garis dasar, sebagi yang dimaksud pada ayat (2)

Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional

Dalam kehidupan nasioanl mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosbud, pertahanan keamanan harus tercermin dalam pola sikap, pikir dan tindak yang senantiasa mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara Kesatuan RI diatas kepentingan pribadi dan golongan.

Pengertian Wawasan Nusantara, terdiri dari 3 macam :

Berdasarkan Tap MPR  tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN : “Wawasan nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan UUD 1945  adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan  dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.”

 Menurut Prof. DR. Wan Usman (Ketua Program S-2 PKN-UI) : “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.”

Menurut Kelompok Kerja Wawasan Nusantara, yang diusulkan menjadi Tap MPR dan dibuat di Lemhannas tahun 1999 : “Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serbaragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

Ajaran Dasar Wawasan Nusantara

1.    Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Indonesia.
2.    Lansan Idiil : Pancasila.
3.    Landasan Konstitusional : UUD 1945.

Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara

Terdiri atas 3 unsur dasar, yaitu :
1.    Wadah (contour).
2.    Isi (content).
3.    Tata Laku (conduct).

Hakikat Wawasan Nusantara

Yaitu keutuhan nusantara, dalam pengertian, Cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasioanal.
Berarti bahwa “Setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berfikir, bersifaf dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia”.

Asas Wawasan Nusantara

         Kepentingan yang sama.
        Keadilan, yang berarti kesusilaan pembagian hasil dengan andil, jerih payah usaha, dan kegiatan baik individu, golongan, kelompok maupun daerah.
         Kejujuran.
         Solidaritas.
         Kerja sama.
   Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan negara indonesia.

Arah Pandang

Yang Meliputi :
1.    Arah Pandang Dalam : Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha untuk mencegah dan mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disentegrasi bangsa  dan harus mengupayakan tetap terbina dan terpelihara Persatuan dan Kesatuan.
2.    Arah Pandang Luar : Dalam kehidupan internasionalnya bangsa Indonesia harus berusaha mengamankan kepentingan nasionalnya dalam semua aspek kehidupan demi tercapainya tujuan nasional sesuai dengan Pembukaan UUD 1945.

Kedudukan, Fungsi dan Tujuan

ð  Kedudukan Wawasan Nusantara yaitu:
ü Sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini
kebenarannya oleh seluruh rakyat.
ü Dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya sbb :
1. Pancasila sebagai falsafah, idiologi bangsa dan dasar negara sebagai
landasan idiil.
            2. UUD 1945 sebagai landasan konstitusional.
            3. Sebagai Visi nasional (landasan visional).
            4. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional.
            5. GBHN sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan
dasar nasional.

ð  Fungsi wawasan nusantara yaitu :
Berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

ð  Tujuan wawasan nusantara yaitu:
Mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan atau daerah.

Sasaran Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional

Senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara
utuh danmenyeluruh sbb :
1.    Dalam kehidupan politik akan tercipta iklim penyelenggraan negara yang sehat dan dinamis
2.    Dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil
3.    Dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Sang Pencipta.
4.    Dalam kehidupan Hankam akan menumbuh kembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada setiap WNI.

Pemasyarakatan/Sosialisasi Wawasan Nusantara

Dapat dilakukan dengan cara :
         Langsung terdiri dari: Ceramah, diskusi, dialog, dan tatap muka.
         Tidak langsung terdiri dari: Media elektronik dan media cetak.

Menurut metode penyampaiannya :

1.  Keteladanan.
2.   Edukasi.
3.   Komunikasi.
4.   Integrasi.

Tantangan Wawasan Nusantara
a)    Pembedayaan masyarakat.
b)    Dunia tanpa batas.
c)    Era baru Kapitalisme.
d)    Kesadaran warga Negara.

Prospek Implementasi Wawasan Nusantara

Beberapa teori mengumukakan pandangan global, sbb :
  1. Global Paradox memberikan pesan bahwa negara harus mampu memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.
  2. Bordless word dan The End of Nation State mengatakan bahwa batas wilayah geografi relative tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas tersebut.
  3. Lester Thurow dalam bukunya The Future of Capitalism memberi gambaran bahwa strategi baru kapitalisme adalah mengupayakan keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarkat banyak serta antara negara maju dan negara berkebang.
  4. Hezel Handerson dalam bukunya Building Win Win Word mengatakan bahwa perlu ada perubahan nuansa perang ekonomi menjadi masyarakat dunia yang bekerjasama memanfaatkan teknologi yang bersih lingkungan serta mewujudkan pemerintah yang lebih demokratis.
  5. Ian Marison dalam bukunya The Second Curve menjelaskan bahwa dalam era baru timbul adanya peran pasar, konsumen, dan teknologi baru yang lebih besar yang membantu terwujudnya masyarakat baru.

Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara

Perlu diimplementasikan dalam kehidupan politik, ekonomi, sosbud dan hankam.
Setiap warga negara Indonesia perlu memiliki kesadaran untuk :
a)    Mengerti, memahami dan menghayati hak dan kewajiban warga negara dengan negara sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila, UUD’45, dan wawasan nusantara.
b)    Mengerti, memahami dan menghayati bahwa didalam menyelenggarakan kehidupannya negara memerlukan konsepsi wawasan nusantara, sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki wawasan nusantara guna mencapai cita-cita dan tujuan nasional.

0 komentar:

Posting Komentar

Followers